
Bepergian tanpa foto2an rasanya hampir mustahil di jaman instagram ini. Kita kalo liburan pasti bawa kamera, minimal smartphone berkamera. Karena yg namanya manusia, pasti ada keinginan untuk dokumentasi, berbagi, dan pamer. Tapi gimana caranya bikin foto liburan yg layak dipamerkan? Beberapa tipsnya antara lain:

1. Bikin penelitian dulu
Salah satu hal paling mendasar dari fotografi perjalanan adalah mengerti dulu tempat yg akan dikunjungi. Kita perlu googling dulu tentang lokasinya, kondisi cuacanya, matahari akan terbit/tenggelam di sebelah mana, atraksi/budaya apa yg menarik disana, kuliner lokal, sampai kebiasaan penduduk lokal seperti apa? Cari informasi sebanyak mungkin. Dari hasil penelitian ini nanti kita bisa sortir hal2 apa saja yg ingin dilihat, apa yg bagus difoto, dan mencukupkan waktu untuk mampir ke tempat2 yg menarik.

2. Putuskan apa yg akan difoto
Untuk memilih apa yg akan difoto, ada dua pendekatan yg bisa dipertimbangkan fotografer. Pertama, kita bisa menyusun rencana foto2 apa saja yg ingin kita buat. Atau yg kedua, kita bisa lebih spontan dan jalan aja berkeliling dan memotret apa saja yg nampak menarik atau menginspirasi.
Pertimbangan pertama tentu lebih rapi dan efektif memanfaatkan waktu perjalanan yg ada. Misalnya kita bisa memilih liburan ke Jember untuk menonton Jember Fashion Carnaval. Daftar fotonya sudah bisa disiapkan sejak sebelum berangkat: hari pertama foto di alun2, foto dari tribun, dan foto bazaar. Hari kedua foto di pinggir jalan yg dilintasi carnaval, foto keramaian penonton. Dan semacam itu.

Pertimbangan kedua bisa jadi lebih menarik kalo kita hobinya street photography. Misalnya ada perjalanan kerja ke Jakarta, pagi-siang meeting, sore-malam bisa jalan aja ke kawasan kota tua, motret apapun yg nampak menarik disana, sampai capek.
Atau bisa juga kombinasi keduanya. Seperti pengalaman kami ke Taman Nasional Baluran, kami sudah menyiapkan rencana foto pohon bekol dan pantai bama. Tapi sepanjang perjalanan kesana, kami tidak menutup mata pada penampakan sejumlah satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, dan monyet. Selain itu nggak lupa bikin foto2 landscape di savanna juga, kan lumayan buat nyetok dagangan di shutterstock, haha.

3. Sortir rencana foto secara realisits
Ketika kita berkesempatan mengunjungi suatu tempat untuk waktu yg singkat, kita nggak mungkin dong motret semua hal yg menarik di tempat itu. Makanya kita perlu memilih spot2 foto prioritas yg mau dipotret dulu. Kemudian kalo masih ada kelebihan waktu, spot2 foto sekunder mana yg potensial untuk dikunjungi?
Bersikap realistis akan jadi pengalaman yg lebih menyenangkan di setiap perjalanan. Nggak perlu memaksakan diri melakukan banyak hal, kemudian capek. Kalo udah kecapekan mood jadi jelek, dan buntutnya bisa ditebak, karya foto jadi nggak maksimal.
Motret di Taman Nasional Baluran misalnya, sehari nggak akan cukup. Harus milih, mau prioritas foto2 di padang savanna, atau pantai bama, atau berburu foto rusa? Masing2 bisa habis seharian.

4. Menikmati perjalanan
Sementara mengambil foto adalah bagian dari kesenangan mendokumentasikan petualangan, pastikan untuk tetap memiliki waktu juga buat hal2 non-fotografi.
Pernah nggak abis pergi liburan tapi setelah pulang rasanya cuman capek aja karena selama di perjalanan fokus memotret. Yaaa coba lah untuk nggak menghabiskan semua waktu untuk memotret aja. Coba juga nikmati sebagian momen traveling tanpa kamera. Kita akan merasa lebih refresh, lebih relax, dan mungkin kreativitas akan meningkat.

Kesimpulan
Fotografi perjalanan adalah salah satu genre fotografi yg paling menyenangkan, terutama karena kita bisa punya kesempatan untuk mengunjungi tempat2 yg fotogenik dan merekam memorinya dengan kamera.
Untuk hasil yg lebih baik dalam mencatat perjalanan, kita perlu meneliti dulu tujuannya. Putuskan apa yg paling menarik untuk difoto. Bersikap realistis dengan apa yg diharapkan untuk ditangkap, dan yg paling penting menikmati perjalanan.
Punya tambahan tips untuk fotografi traveling / perjalanan? Boleh dong bagi2 komen di bawah. Makasih.
