Street photography rasanya bisa dibagi lagi jadi beberapa sub-genre. Misalnya street photography tradisional, atau street portrait, atau urban landscape, atau sekedar hal2 random yg terlihat di jalanan.
Candid street photography menurut saya adalah salah satu sub-genre yg agak rumit. Fotografer dituntut berani, cepat, dan nggak menarik perhatian. Beberapa tips untuk itu antara lain:
1. Jangan bikin gerakan mendadak
Cara paling gampang untuk menarik perhatian orang, dan menggagalkan misi candid adalah dg melakukan gerakan mendadak. Misalnya mengangkat kamera ke mata untuk membidik potret seseorang. Orang yg mau dipotret pasti langsung sadar kamera dan hasilnya akan kurang natural, kurang candid.
Program latihan: posisikan kamera selalu dekat dg mata/muka. Jadi kalo pas mau motret gerakan menggeser kamera mendekat ke mata itu nggak seberapa atraktif.
2. Gunakan layar LCD sbg viewfinder
Jaman sekarang, semua kamera punya LCD screen di belakangnya. LCD itu bisa digunakan sbg pengganti viewfinder dan lebih ‘stealthy’. LCD screen memberikan kesan kita lebih nampak seperti turis dibanding fotografer yg agak serius.
Program latihan: motret tanpa viewfinder
Sebenernya saya sendiri bukan orang yg terampil melakukan ‘shoot from the hip’, memotret dg posisi kamera di level pinggang, tanpa melihat ke LCD screen. Saya pernah njajal itu dan merasa kesulitan framing / bikin komposisi yg tepat. Kalo anda sama seperti saya, coba aja framing pake LCD screen, tanpa ngintip ke viewfinder.
3. Jangan bikin kontak mata
Satu lagi tips empiris: ketika melakukan street photography, jangan bikin kontak mata. Sekali terjadi kontak mata dg subyek foto, maka buyar wes candidnya.
Kenyataan di lapangan, sebenernya anda bisa bikin foto candid dg orang dalam jarak sangat dekat tanpa terjadi kontak mata. Fokus aja liat LCD.
Kontak mata hanya terjadi melalui lensa kamera.
Program latihan: melihat sesuatu di belakang subyek ketika memotret.
Coba mendekat ke subyek, dan pura2 motret sesuatu di belakangnya. Subyek nggak akan sadar anda sedang mengambil gambar dia.
4. Memotret di tempat ramai
Kalo motret di gang kampung yg sepi, yg orang jarang lewat situ, akan sangat sulit mendapatkan foto candid. Orang lebih sadar kamera, dan agak awkward.
Alternatifnya, coba pindah ke tempat ramai misalnya lokasi car free day, atau terminal bus/angkot, atau mall. Orang nggak seberapa peduli dg eksistensi kamera persis di depan mereka.
Keuntungan motret di tempat ramai adalah anda bisa ‘menghilang’ di dalam keramaian. Orang kurang memperhatikan anda.
Program latihan: nampak seperti turis
Coba pake baju warna cerah, atau beli kaos “I love [namakota]”. Pokoknya usahakan nggak kelihatan seperti penduduk lokal. Percayalah, anda akan dicuekin orang. Mereka nggak akan peduli anda motret2.
aku juga suka kak mengambil photo candid karena natural gitu
Yes winny, foto candid terasa lebih natural, dan bisa menceritakan momen yg asli, bukan setingan 🙂