Selain sumuk, kota Surabaya juga nampak cantik di malam hari dengan segala gemerlap lampunya. Warna warni lampu kota yg cantik itu bisa membantu kita bikin foto yg dramatis.
Dalam buku Rick Sammon’s Field Guide To Digital Photography: Quick Lessons on Making Great Pictures, penulis membagi beberapa tips memotret malam hari:
- Gunakan ISO 400 (atau lebih) dan pilih white balance ke automatic saja, supaya nggak ribet gonta ganti setingan ketika ketemu lampu berbeda.
- Untuk menambah kesan drama dalam foto gunakan exposure yg agak panjang, mungkin perlu 30 detik atau lebih untuk menggambar light tail dalam foto.
- Exposure panjang itu berarti butuh tripod. Supaya nggak goyang/blur.
- Selalu cek LCD di belakang kamera untuk memastikan lampu2 dan light tail di foto nggak over exposed.
- Gunakan setingan exposure compensation control di kamera apabila perlu.
- Tip keselamatan: gunakan baju putih atau warna terang ketika memotret dalam gelap.
Buku ini saya dapet di Big Bad Wolf Surabaya 2017 dengan diskonan luar biasa, harganya jadi 75rb rupiah saja. Kalo mau beli buku ini atau buku2 fotografi lainnya, silakan langsung aja datang ke venue Big Bad Wolf, setumpuk buku2 fotografi ada meja pojok selatan dekat tempat penitipan buku.
Tapi ya itu sekedar tips aja sih, nggak harus diikuti semua, kalo dilanggar pun nggak ada hukuman. Sepertinya tips tersebut ditulis untuk fotografer dengan kamera DSLR. Saya memotret tugu bambu runcing ini dengan kamera henfon*, dan melanggar tips Rick Sammon.
FYI: untuk foto tugu bambu runcing ini saya menggunakan ISO 50, shutter speed 0,5 detik, exposure bias -2 EV, tanpa tripod. Sebagai gantinya, saya memanfaatkan tiang lampu sebagai ganjalan kamera dan mengurasi resiko goyang.
Anda punya tips fotografi malam hari lainnya? Boleh dong bagi2 tambahan tips via form komentar di bawah sini. Atau mau ikut sharing foto juga boleh, silakan kasih url ke fotonya.
*) kamera henfon = Asus Zenfone 2 Laser.
hasilnya baguss, terimakasih untuk saran nya kak