Weekend lalu kami sekeluarga pergi ke Bukit Kuneer, Wonosari, Lawang, Jawa Timur. Niatnya hunting gambar pemandangan. Sekalian ngadem di hotel, dan ngajak anak balita main2 di wahana2 dekat hotel. Dia seneng banget diajak jalan2 naik ATV di kebun teh.
Landscape photography is the supreme test of the photographer – and often the supreme disappointment.
~Ansel Adams
Fotografi landscape ini sebenernya bukan genre favorit saya, jadi stok foto saya masih kurang banyak, dan kualitas gambarnya ya gitu gitu aja… Makanya mumpung sempat escape sebentar dari Surabaya, kami pergi belajar foto2 landscape di Kebun Teh Lawang milik PTPN XII. Butuh lebih banyak latihan.
Pertama, lokasinya dulu: googling aja Wonosari Agro Tourism. Selanjutnya tinggal ngikut aja petunjuk navigasi dari google maps. Sekitar 60an kilometer dari Surabaya.
Kami datang disana sekitar sore menjelang maghrib, dan langsung check in ke Rollaas Hotel. Alternatifnya, kalo mau datang rame2 sekeluarga, Wonosari juga punya banyak cottages yg bisa disewa. Hotelnya cukup oke, mandi pake air panas, tapi nggak ada AC. Memang nggak butuh AC sih disana.
Harga kamarnya di brosur tahun 2018 ini 499 ribu. Silakan cek aplikasi/website travel/tiket favoritmu buat cari promo terbaik.
Kompleks Wonosari Agro Tourism ini punya fasilitas lumayan komplit buat tamu2nya. Buat yg pingin tau proses produksi teh, tamu boleh visit pabriknya. Ada pemandu yg menjelaskan setiap proses produksi mulai dari pemetikan teh sampai packing dan siap ekspor ke timur tengah.
Tapi jujur aja saya nggak seberapa terkesan dg tour pabrik teh ini, karena kan memang niatnya pingin hunting gambar pemandangan. So, saya skip aja bagian ini.
Hunting Sunrise di Bukit Kuneer
Paginya, kami dijemput jam 04:00 dari hotel untuk hunting sunrise di kebun teh Lawang. Kebunnya di Bukit Kuneer, sekitar 1200 mdpl. Acara hunting sunrise ini termasuk sarapan polopendem dan minuman jahe hangat di kebun teh. Urusan sholat subuh, nggak usah kuatir, ada musholla di atas bukit sana.
Perjalanan menuju kebun ini offroad banget, berdebu dan nggak ada aspal. Ini pas kemarau ya, kalo musim hujan pasti lumpurnya sangat licin. Biaya trip ini 350 ribu untuk 4 orang. Kira2 pantas nggak harga segitu dan perjuangan bangun pagi berangkat ke kebun teh? Silakan dinilai sendiri dari beberapa foto ini:
Tips Fotografi Landscape
Genre fotografi yg satu ini bukan favorit saya, tapi dari beberapa referensi yg saya pelajari, ada beberapa hal yg mungkin bisa diperhatikan:
Gear
Lensa wide lebih disukai daripada lensa tele. Nggak butuh aperture besar dan bokeh. Kalo bisa tajam di F22 saja. Filter yg mungkin perlu dimilik/dipinjam: neutral density & polarizer. Tripod juga perlu, walopun repot mbawanya.
Momen
Biasanya, fotografi landscape diawali dg riset lokasi. Termasuk di dalamnya kapan matahari terbit/tenggelam di lokasi itu, arah terbit/tenggelamnya dimana. Dan cuaca.
Rule Of The 3rd
Gambar pemandangan apa yg lebih menarik? Langit, awan, matahari/bulannya? Atau daratan/lautannya? Tapi urusan ini kalo mau break the rule ya gpp sih.
Point Of Interest
Walopun moto landscape, kalo bisa tetep ada hal yg jadi perhatian. Bisa jadi perahu di pantai, matahari di cakrawala, gubug di sawah, dan semacam itu.
Shutter Speed
Foto air bisa jadi lebih lembut dan lebih dramatis ketika ditangkap dg kecepatan rendah. Gerakan awan juga lebih bagus kalo dijepret lambat.
Detail
Gambar2 detail juga perlu untuk mendukung cerita. Kalo moto2 kebun teh, selain kebunnya juga perlu stok foto daun tehnya. Atau petani pemetik tehnya.
Catatan yg perlu diperhatikan: jangan pake parfum waktu pergi ke kebun teh. Disana banyak tawon. Dan mereka suka mendekat ke orang2 wangi. Dan kalo misalnya ada tawon terbang mendekat, biarin aja, jangan dipukul/diusir. Karena ya mereka seneng aja terbang dekat wangi2an, mereka nggak nyerang kok. Tapi kalo mereka diserang, siap2 aja terima pembalasan.
Wahana Permainan
Balik dari Bukit Kuneer, gilirannya nak kanak children main di wahana permainan. Lokasinya nggak jauh dari hotel. Mungkin mereka senang naik wahana flying fox (25 ribu). Tapi bisa jadi jadi sebel sama antriannya.
Kalo anak saya (3 tahun) lebih senang dibonceng naik ATV (50 ribu). Lewat medan offroad di antara pepohonan teh. Tapi ya tetep harus sabar ngantri juga. Mungkin ini salah satu wahana favorit disana.
Kontak
Gimana, tertarik liburan kesana? Kalo mau booking kamar atau mau tanya2 dulu silakan kontek2 lewat sini:
Wisata Agro Wonosari
08113637198, 08113787779
wonosari@agro-ptpn12.com, wisataagrowonosari@gmail.com
www.agro-ptpn12.com
Terakhir, ada satu hal yg menarik dari Rollaas Hotel ini. Biasanya ya kalo kita nginep di hotel, kan di kamar dikasih termos pemanas air + 2 sachet kopi + 2 kantong teh + 2 sachet gula + 2 sachet krimer. Kalo di hotel ini agak beda, nggak ada kopi sachetan. Ya bisa dimengerti lah, ini hotel temanya memang kebun teh. Tapi ngasih teh di kamarnya nggak cuman 2 kantong, tapi segini:
Lumayan, bisa buat sebulan.
Hahaha, saya juga terkesan dengan persediaan tehnya. Gak tanggung-tanggung, langsung dikasih sak box!
Fotonya Mas Fahmi kueren-keren, koonnnnn… Saya ketinggalan yang foto petani teh itu. Punya Mas Fahmi buagus. Momennya pas!
Thanks Yun. Itu foto petani teh memang momennya nggak lama. Mereka datang, ambil peralatan, terus langsung berangkat ke area tugas mereka masing2. Aku nggak ngikuti mereka sampek ke tengah kebun. Kayaknya maa Indra punya stok foto petani teh lebih banyak.
kunjungan balik om Fahmi (suaminya emak vicky fahmi) heheh, yang sering komen komenan malah emak vicky..
ternyata punya blog juga hehee…
Iyaaa, welcome di blog sini 🙂
ehg2rj